Rahasia Sukses: Capai Prestasi Hebat Tanpa Banyak Teman dengan 9 Perilaku Ini

staff kilas


KRP -.CO

– Untuk beberapa pihak, keberhasilan umumnya dipandang sebagai hasil dari berbagai koneksi serta dukungan komunitas. Akan tetapi, tidak seluruh orang yang berhasil mempunyai pergaulan dekat dengan teman-temannya.

Sebagian orang malah merasa lebih nyaman menghabiskan hidup dengan sedikit interaksi sosial yang dalam, sebab ciri khas mereka sendiri menetapkan cara hidup mereka.

Sesuai kutipan dari geediting.com, di bawah ini terdapat sembilan sikap umum yang dapat diamati pada individu berhasil namun kurang memiliki pergaulan luas.

Tiap tindakan ini menggambarkan betapa mereka memandang hidup secara berbeda dibanding mayoritas orang lain, terutama bila hal tersebut membuat mereka cenderung untuk bersendirian.

  1. Mereka Menghargai Kesendirian

Beberapa orang merasakan ketenangan saat berada seorang diri. Untuk mereka, momen tanpa gangguan menjadi peluang untuk introspeksi, memperbaiki efisiensi kerja, atau semata-mata untuk menyegarkan kembali stamina.

Kesepian bukan hal yang perlu ditolak, justru suasana tersebut mendorong kreativitas serta pikiran yang lebih dalam.

Misalnya, seorang penulis sukses mungkin menghabiskan waktu berjam-jam di ruang kerjanya, hanya ditemani oleh ide-ide di kepalanya.

Untuk mereka, menyisihkan waktu bersosialisasi bukannya kerugian, tetapi investasi demi mewujudkan tujuan personal.

BACA JUGA:  12 Rekomendasi Drama Korea Komedi Terbaik untuk Menemani Ibu Hamil, Pasti Membuat Mood Memukau!

  1. Mereka Sangat Fokus

Ketekunan merupakan salah satu karakteristik utama yang memisahkan mereka dari sebagian besar individu lainnya. Mereka mampu menyingkirkan pengalihan perhatian dan fokus sepenuh hati terhadap sasaran yang diinginkan.

Misalnya saja, wirausahawan yang merintis usaha mulai dari awal biasanya lebih memilih untuk melewatkan undangan perayaan atau acara berkumpul dengan teman-temannya agar dapat menuntaskan projek mereka.

Konsentrasi yang kuat ini membuat mereka tak selalu memiliki kesempatan atau tenaga untuk menciptakan ikatan sosial yang erat.

  1. Mereka Menikmati Kondisi Tidak Nyaman

Orang-orang berhasil yang kurang berpengalaman dalam bersahabat lebih mungkin untuk menunjukkan kesabaran mereka ketika menghadapi kondisi tak menyenangkan.

Mereka menyadari bahwa perkembangan yang sesungguhnya biasanya timbul saat menemui hambatan atau ketidaknyamanan.

Sebagai contoh, atlet profesional yang menjalani latihan dengan beban fisik dan mental yang sangat tinggi mungkin tidak punya kesempatan untuk bergaul secara sosial.

Tetapi, mereka mengerti bahwa ketidaknyamanan tersebut merupakan biaya yang perlu dipertanggungjawabkan demi mencapai kesuksesan.

  1. Mereka Menetapkan Tstandar yang Tinggi

Orang tersebut mensetting patokan tinggi, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi pihak lain. Sehingga, kerap kali dia mengalami kesulitan dalam mencari individu yang mempunyai pandangan hidup atau cara berpikir yang sama.

BACA JUGA:  7 Gambar Hangat Kyarra Bersama Kakek dan Neneknya, Menghangatkan Hati

Ini mengakibatkan mereka menjadi lebih teliti saat membina persahabatan. Lebih baik bagi mereka untuk tidak punya sahabat sedikitpun dibanding harus terlibat dalam ikatan pertemanan yang dangal atau kurang bernilai.

  1. Mereka Mandiri

Kemandirian merupakan salah satu prinsip utama yang sangat dipegang teguh oleh mereka. Mereka yakin bahwa ketergantungan berlebih pada pihak lain bisa menghalangi pencapaian maksimal mereka.

Misalnya saja, seorang pionir di bidang teknologi cenderung lebih suka mengatasi tantangan secara mandiri dibandingkan dengan mencari pertolongan, karena dia berpikir bahwa bekerja solo jauh lebih produktif.

  1. Mereka Menyegani Talian yang Berarti

Walaupun tampak seolah-olah kurang mempunyai banyak sahabat, hal itu tak berarti mereka acuh pada aspek persahabatan. Sebaliknya, mereka jauh lebih menilai kualitas dalam sebuah hubungan dibanding hanya punya banyak relasi permukaan.

Mereka hanya menunjukkan kebenaran kepada segelintir individu yang sungguh-sungguh mengerti mereka. Hal ini menyebabkan jaringan sosial mereka nampak terbatas, namun sangat berharga dari sisi emosi.

  1. Mereka Menyegani Waktu Lebih dari Apa Pun
BACA JUGA:  Krisis Makanan Jepang-Malaysia Ganggu Prabowo, Begini Langkah antisipasi RI

Untuk mereka, waktu merupakan harta yang sangat berarti. Mereka enggan membuangnya pada aktivitas tanpa manfaat nyata.

Bisa jadi alasannya adalah karena mereka kerap kali tidak hadir di acara sosial ataupun pertemuan informal tersebut.

Lebih cenderung mereka membagi waktunya pada aktivitas yang membantu mencapai sasarannya dalam jangka masa depan.

  1. Mereka Terus Berkembang

Orang-orang berhasil yang kurang memiliki banyak sahabat umumnya mempunyai motivasi besar untuk melanjutkan proses pembelajaran serta perkembangan diri. Mereka selalu ingin mendapatkan pengetahuan dan eksperimen baru agar bisa menaikkan standar kehidupannya.

Misalnya, seorang peneliti mungkin lebih cenderung keikutsertaan dalam konferensi global maupun pembacaan literatur saintifik dibandingkan dengan berinteraksi sosial. Pengembangan diri mereka menjadikan sebagai fokus nomor satu.

  1. Mereka Memiliki Motivasi Intrinsik

Mereka termotivasi oleh dorongan internal, bukan karena pujian atau konfirmasi dari luar. Tepukan tangan orang lain tidak diperlukan bagi mereka untuk merasa bahagia atas kesuksesan yang telah dicapai.

Ini membolehkan mereka melanjutkan perjalanan meskipun tak ada pihak di dekatnya yang mensupport atau menyadari imajinasi mereka.

Keyakinan diri itu memberikan mereka tenaga agar bisa bertahan walaupun harus melangkah seorang diri.

pri/jawapos.com

)

Baca Selanjutnya:

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar

/