Studi Ungkap Dulu Orang Eropa Berkulit Hitam

staff kilas

ITALIA, KRP – Sebuah penelitian genetika terbaru yang diterbitkan pada 12 Februari lalu mengungkap fakta mengejutkan tentang warna kulit, rambut, dan mata manusia Eropa selama 45.000 tahun terakhir. Para peneliti dari Universitas Ferrara, Italia, yang dipimpin oleh Silvia Ghirotto, menganalisis 348 sampel DNA kuno dari 34 negara di Eropa Barat dan Asia, menemukan bahwa mayoritas populasi Eropa prasejarah memiliki pigmentasi gelap.

“Temuan ini mengubah pemahaman kita tentang penampilan fisik manusia Eropa kuno,” ujar Ghirotto dalam publikasi penelitiannya. “Selama ribuan tahun, kulit, rambut, dan mata gelap menjadi ciri dominan, jauh sebelum munculnya variasi warna yang kita lihat saat ini.”

BACA JUGA:  7 Gambar Hangat Kyarra Bersama Kakek dan Neneknya, Menghangatkan Hati

Analisis DNA Kuno Ungkap Fakta Baru

Sampel DNA tertua yang dianalisis berasal dari individu Ust’-Ishim yang hidup sekitar 45.000 tahun lalu di Siberia Barat. Sampel berkualitas tinggi lainnya diperoleh dari individu SF12 yang hidup sekitar 9.000 tahun lalu di Swedia. Karena kondisi DNA yang seringkali rusak, para peneliti menggunakan metode ‘inferensi fenotipikal probabilitas’ dan sistem HIrisPlex-S untuk memperkirakan pigmentasi.

“Metode ini memungkinkan kami untuk merekonstruksi penampilan fisik individu purba dengan tingkat akurasi yang tinggi, meskipun hanya memiliki fragmen DNA yang terbatas,” jelas seorang peneliti yang terlibat dalam studi tersebut.

BACA JUGA:  6 Gambar Cantik Rara Sudirman yang Memukau di Indonesian Idol Musim Kedua Belas

Migrasi dan Perubahan Genetik

Penelitian ini juga menyoroti peran penting migrasi dalam membentuk lanskap genetik Eropa. Kedatangan petani dari Anatolia sekitar 8.500 tahun lalu dan “pengendara kuda” purba pada Zaman Perunggu membawa perubahan signifikan dalam distribusi gen yang mengendalikan warna kulit, mata, dan kerentanan terhadap penyakit.

“Migrasi bukan hanya perpindahan fisik, tetapi juga perpindahan gen,” kata seorang ahli genetika populasi yang tidak terlibat dalam penelitian ini. “Setiap gelombang migrasi membawa variasi genetik baru yang berkontribusi pada keragaman populasi Eropa saat ini.”

BACA JUGA:  Lirik Lagu Sinarengan oleh Denny Caknan bersama Bella Bonita & Maknanya

Implikasi dan Penelitian Lanjutan

Temuan ini memiliki implikasi penting bagi pemahaman kita tentang sejarah manusia dan evolusi. Penelitian lanjutan akan terus mengungkap detail lebih lanjut tentang bagaimana perubahan genetik dan migrasi telah membentuk keragaman populasi Eropa.

“Kami baru saja menggores permukaan,” kata Ghirotto. “Masih banyak yang perlu dipelajari tentang sejarah genetik manusia Eropa.”

Penelitian ini memberikan wawasan baru yang berharga tentang masa lalu kita, mengingatkan kita bahwa sejarah manusia adalah kisah yang kompleks dan terus berkembang.

Baca Selanjutnya:

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar

/