Pamarican, KRP – Di tengah suasana ceria dan penuh semangat, Kelompok Wanita Tani (KWT) Geger Bentang 37 yang berada di Desa Pamarican, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kini merayakan sebuah keberhasilan besar. Sebab, panen cabai mereka yang ke-7 menunjukkan hasil yang semakin meningkat, memberikan kebahagiaan dan harapan baru bagi para anggotanya.
Endum, pendamping kelompok tani yang setia mendampingi para anggota, dengan bangga menyampaikan bahwa hari ini mereka menargetkan hasil panen mencapai lebih dari satu kwintal cabai. Seperti yang ia ungkapkan, “Target kami panen hari ini bisa mencapai 1 Kwintal lebih,” kata Endum, sambil menunjukkan keyakinannya terhadap kemampuan para wanita tani tersebut. Hal ini menjadi sebuah prestasi yang menggembirakan karena di setiap panen sebelumnya, meskipun hasilnya sudah cukup baik, mereka selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian mereka.
Salah satu faktor yang semakin membakar semangat para anggota KWT Geger Bentang 37 adalah kenaikan harga cabai yang saat ini tengah berlangsung. Setelah harga cabai pada panen sebelumnya berada di angka Rp. 65.000 per kilogram, kini harga cabai telah melambung tinggi hingga mencapai Rp. 82.000 per kilogram. Kenaikan harga ini tentu menjadi kabar gembira bagi para petani, khususnya anggota KWT, karena tidak hanya hasil panen mereka yang semakin meningkat, tetapi juga pendapatan yang mereka peroleh. Hal ini mendorong mereka untuk lebih giat lagi dalam mengolah tanah dan memaksimalkan potensi pertanian di sekitar mereka.

“Dulu harga cabai di angka Rp. 65 ribu per kilogram, tapi hari ini informasi yang saya terima dari bandar cabai sudah dihargai Rp. 82 ribu per kilogram. Tentu saja, kabar ini semakin memotivasi kami untuk terus berkarya di bidang pertanian,” ungkap Endum dengan senyum lebar.
Kenaikan harga cabai juga mendapat perhatian khusus dari anggota DPRD Kabupaten Ciamis, Andang Irfan Sahara, yang turut hadir dalam kegiatan panen cabai tersebut. Kehadiran Andang di tengah-tengah kelompok tani ini memberi semangat tambahan dan apresiasi atas keberhasilan yang dicapai oleh KWT Geger Bentang 37. Andang menilai bahwa keberhasilan kelompok wanita tani ini menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, sektor pertanian dapat membawa hasil yang memadai bagi perekonomian keluarga.
“Ini adalah hasil kerja keras ibu-ibu yang luar biasa. Mereka mampu bertahan dan berkembang di tengah tantangan yang ada. Saya sangat mengapresiasi semangat mereka,” ujar Andang dengan antusias. Ia juga menekankan pentingnya bagi para ibu untuk tidak merasa gengsi mencari nafkah tambahan melalui pertanian, yang bukan hanya bisa memberikan keuntungan finansial, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan daerah.
Tidak hanya memberikan apresiasi, Andang juga menyampaikan pesan yang menginspirasi kepada seluruh ibu-ibu yang hadir pada acara panen tersebut. “Daripada menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak jelas hasilnya, lebih baik kita bertani. Bertani itu bisa menghasilkan uang, jadi jangan takut kotor. Justru, dari tanah yang kita garap, kita bisa memperoleh hasil yang luar biasa,” tegas Andang. Kata-kata tersebut seakan menjadi dorongan semangat bagi para ibu di KWT Geger Bentang 37 untuk terus maju dan tidak ragu dalam menjalankan usaha pertanian mereka.
Pesan Andang ini jelas mencerminkan pentingnya pemberdayaan wanita dalam sektor pertanian. Dalam banyak kesempatan, wanita sering kali dianggap hanya sebagai pelengkap dalam kegiatan ekonomi keluarga. Namun, dengan adanya kelompok seperti KWT Geger Bentang 37, para wanita di desa ini menunjukkan bahwa mereka dapat berkontribusi besar dalam menciptakan kesejahteraan bagi diri sendiri dan keluarga, bahkan memberi dampak positif terhadap perekonomian lokal.
Keberhasilan KWT Geger Bentang 37 ini juga menjadi contoh nyata bagaimana ketekunan dan kerja keras dapat membawa perubahan signifikan dalam kehidupan. Dari sebelumnya hanya sekadar kelompok tani kecil, kini mereka mampu mencapai hasil yang luar biasa dan mendatangkan manfaat yang lebih besar, baik untuk mereka sendiri maupun untuk masyarakat sekitar. Para anggota KWT ini telah membuktikan bahwa dengan semangat gotong royong, segala sesuatu mungkin tercapai.
Dengan adanya dukungan yang terus mengalir, baik dari pemerintah, masyarakat, dan juga sektor swasta, diharapkan KWT Geger Bentang 37 akan terus berkembang dan menjadi contoh bagi kelompok tani lainnya. Keberhasilan mereka tidak hanya dilihat dari angka hasil panen, tetapi juga dari semangat dan nilai positif yang mereka bawa dalam setiap langkah perjuangan mereka di dunia pertanian.
Masa depan pertanian di Desa Pamarican kini tampak semakin cerah dengan adanya KWT Geger Bentang 37 yang semakin berkembang. Ini adalah kisah sukses yang menginspirasi banyak orang bahwa dengan tekad dan kerja keras, setiap tantangan dapat dijadikan peluang untuk sukses. Kini, para ibu-ibu petani di Desa Pamarican bukan hanya petani biasa, tetapi mereka adalah pahlawan ekonomi yang bekerja dengan penuh semangat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi keluarga dan masyarakat mereka. ** (Asep Restu)