Kota Tasikmalaya, KRP – Menjelang bulan suci Ramadan 1446 H (2025), masyarakat Kota Tasikmalaya dapat bernapas lega. Pasalnya, ketersediaan bahan pokok, khususnya beras, dipastikan aman. Dikutip dari laman kabarpriangan.pikiran-rakyat.com melaporkan hal ini karena seiring dengan datangnya masa panen padi di sebagian wilayah di Kota Tasikmalaya.
Deni Nugraha, Penyuluh Pertanian Ahli Muda Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Tasikmalaya, menyampaikan kabar baik tersebut pada Rabu, 19 Februari 2025. Menurutnya, hingga pertengahan Februari 2025, dari total 867 hektare lahan padi di Kota Tasikmalaya, 665 hektare telah berhasil dipanen. Panen raya ini menghasilkan total produksi padi mencapai 4.195 ton.
“Hasil produksi tersebut, alhamdulillah, sudah di atas rata-rata produksi target panen provinsi yang angkanya sebesar 6,2 ton per hektare. Sementara di Kota Tasikmalaya, hasil produksi padi mencapai 63,09 kuintal atau 6,3 ton lebih per hektare,” jelas Deni.
Keberhasilan panen ini merupakan hasil kerja keras para petani serta dukungan pemerintah Kota Tasikmalaya dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Meskipun demikian, Deni mengakui bahwa produksi padi di Kota Tasikmalaya baru mampu memenuhi 70% kebutuhan beras di kota tersebut. Sisanya masih dipasok dari daerah tetangga.
“Ya, sekitar 30% kebutuhan beras di Kota Tasikmalaya masih disuplai dari daerah lain seperti Ciamis, Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, dan lainnya,” ujar Deni.
Untuk menjamin ketersediaan beras, pemerintah tidak hanya mengandalkan hasil panen yang sudah ada. Sejak pertengahan Februari 2025, 156 hektare sawah di Kota Tasikmalaya telah ditanami kembali. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus mendorong penanaman padi di setiap wilayah, termasuk pemanfaatan lahan kering.
“Untuk ketahanan pangan berkelanjutan, kami terus menggenjot penanaman padi di setiap wilayah, termasuk pemanfaatan lahan kering,” tegas Deni.
Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa Kota Tasikmalaya memiliki stok beras yang cukup, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk menghadapi potensi kenaikan harga menjelang Ramadan.
Ketersediaan Beras Jelang Ramadan: Mengapa Penting?
Ramadan adalah bulan suci bagi umat Islam. Selama bulan ini, umat Islam menjalankan ibadah puasa, yang mengharuskan mereka untuk menahan diri dari makan dan minum dari terbit hingga terbenam matahari. Pada saat yang sama, Ramadan juga menjadi momen untuk meningkatkan silaturahmi dan berbagi kebahagiaan dengan sesama, terutama saat berbuka puasa dan sahur.
Ketersediaan beras yang cukup selama Ramadan sangat penting untuk menjamin kelancaran ibadah dan menjaga stabilitas harga pangan. Dengan ketersediaan beras yang melimpah, masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan nyaman, tanpa khawatir tentang kebutuhan pokok mereka.
Tantangan dan Peluang di Sektor Pertanian Kota Tasikmalaya
Meskipun masa panen padi di Kota Tasikmalaya memberikan angin segar bagi ketersediaan beras, sektor pertanian di kota ini masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan lahan pertanian.
Perkembangan wilayah dan urbanisasi menyebabkan semakin berkurangnya lahan pertanian di Kota Tasikmalaya. Hal ini mengakibatkan penurunan produksi padi dan meningkatkan ketergantungan pada pasokan dari daerah lain.
Selain itu, perubahan iklim juga menjadi ancaman bagi sektor pertanian. Perubahan pola curah hujan dan peningkatan suhu dapat menyebabkan gagal panen dan penurunan hasil produksi.
Namun, di tengah tantangan tersebut, terdapat peluang untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kota Tasikmalaya. Salah satunya adalah penerapan teknologi pertanian modern.
Teknologi pertanian modern seperti sistem irigasi tetes, pupuk organik, dan penggunaan pestisida ramah lingkungan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan pupuk serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Pentingnya Kerjasama dan Sinergi
Untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang di sektor pertanian, diperlukan kerjasama dan sinergi antara pemerintah, petani, dan pemangku kepentingan lainnya. Pemerintah memiliki peran penting dalam menyediakan infrastruktur pertanian, memberikan bantuan dan pelatihan kepada petani, serta mendorong penggunaan teknologi pertanian modern.
Petani, sebagai pelaku utama di sektor pertanian, memiliki peran penting dalam menerapkan teknologi pertanian modern, menjaga kelestarian lingkungan, dan meningkatkan produktivitas.
Sementara itu, pemangku kepentingan lainnya seperti lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan sektor swasta dapat berperan dalam pengembangan teknologi pertanian, penyediaan input pertanian, dan pemasaran hasil pertanian.
Dengan kerjasama dan sinergi yang kuat, sektor pertanian di Kota Tasikmalaya dapat menjadi lebih maju dan berkelanjutan, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan para petani.