PANGANDARAN, KRP – Intrusi air laut menjadi ancaman nyata bagi para petani di Pangandaran, khususnya di Kecamatan Cimerak. Berita tentang sawah yang terendam air laut akibat cuaca ekstrem membawa kekhawatiran akan gagal panen. Ratusan hektare lahan kini menghadapi kerusakan, dan para petani mulai kehilangan harapan. Namun, di tengah situasi sulit ini, Bupati Citra Pitriyami menunjukkan komitmennya untuk segera membantu masyarakat melalui aksi nyata.
Respon Cepat Bupati Citra
Menanggapi laporan yang masuk tentang intrusi air laut yang merusak sawah petani, Bupati Citra bergerak cepat. Tanpa menunda, beliau langsung mengambil langkah tegas dengan mengirimkan alat berat untuk membuka saluran sungai yang tersumbat pasir akibat gelombang tinggi. Melalui tindakan ini, aliran air dari sawah ke laut kembali lancar, memberikan solusi penting dalam mencegah kerusakan lebih lanjut.
“Ini bukti nyata bahwa pemerintah benar-benar peduli dengan nasib petani. Dengan langkah cepat ini, kami berharap panen masih bisa terselamatkan,” ungkap Imron, seorang petani setempat yang merasakan langsung kepedulian Bupati Citra.
Daerah yang Terdampak
Empat desa di Kecamatan Cimerak menjadi wilayah yang paling terdampak akibat intrusi air laut ini, yaitu:
- Desa Legokjawa
- Desa Batumalang
- Desa Masawah
- Desa Kertamukti
Masyarakat di desa-desa ini mengalami kerugian besar karena sawah yang terendam air laut. Dampak pada hasil pertanian mereka menjadi perhatian utama pemerintah daerah.
Dialog Bupati Citra Bersama Petani
Tidak hanya berhenti pada tindakan teknis, Bupati Citra juga mengunjungi langsung lokasi dan berdialog dengan para petani. Dalam diskusi ini, beliau mendengarkan keluhan serta masukan mereka untuk mencari solusi terbaik, agar masalah seperti ini tidak kembali terulang di masa depan.
Momen interaksi langsung antara Bupati dan masyarakat membawa harapan baru. Para petani merasa didengarkan dan dihargai, sesuatu yang semakin memperkuat kepercayaan terhadap langkah pemerintah daerah.
Cuaca Ekstrem Memicu Krisis
Menurut laporan, cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir menjadi penyebab utama intrusi air laut. Gelombang tinggi tidak hanya membawa air laut ke daratan, tetapi juga menyebarkan pasir yang menyumbat saluran sungai menuju laut. Situasi ini memperburuk nasib para petani yang mengandalkan lahan sawah sebagai sumber penghidupan.
Melihat ke Depan—Solusi Jangka Panjang
Langkah cepat Bupati Citra adalah sebuah awal yang menjanjikan dalam mengatasi masalah ini. Beliau juga telah mengusulkan bantuan tambahan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan PSDA agar solusi jangka panjang dapat segera diwujudkan. Harapannya, peran serta pihak lain dalam mitigasi bencana ini akan mengurangi risiko kerugian di masa mendatang.
“Tindakan ini menunjukkan kepemimpinan yang nyata. Kami menantikan solusi berkelanjutan yang dapat melindungi hasil panen kami di masa depan,” tambah Imron, penuh rasa syukur.
Upaya yang Menumbuhkan Harapan Baru
Komitmen dan tindakan cepat Bupati Citra Pitriyami menjadi teladan kepemimpinan yang berpusat pada kebutuhan rakyat. Tidak hanya mengatasi masalah konkret di lapangan, tetapi juga membangun harapan baru bagi masyarakat petani Pangandaran. Dengan dukungan jangka pendek dan rencana jangka panjang, masalah seperti intrusi air laut yang mengancam sawah para petani dapat diminimalisir.
Sebagai masyarakat, langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah mendukung inisiatif positif ini dan terus mendorong pemerintah untuk memberikan perhatian lebih pada sektor pertanian yang menjadi penopang kehidupan banyak orang. Melalui sinergi ini, masyarakat Pangandaran bisa melangkah ke masa depan yang lebih baik.
