Antea Putri Turki: Cintanya pada Karya WR Supratman dan Tantangan dari Keluarga

staff kilas


JAKARTA, KRP

Antea Putri Turk bercerita tentang jejak karier yang telah ia lalui.

Walaupun baru berumur 16 tahun, Antea telah mencapai banyak kesuksesan dalam bidang musik.

Antea pun menyatakan ketertarikannya pada karya-karya Wage Rudolf Supratman.

Cerita dibalik karya “Indonesia Cantik”

Antea Putri Turk mengungkapkan cerita dibalik lagu “Indonesia Tjantik”.

Lagu tersebut dijumpai oleh kurator Museum Sumpah Pemuda dalam sebuah majalah Bintang Hindia.

Antea Putri Turk kemudian menyusun melody untuk lagu itu.

BACA JUGA:  7 Film dan Drama dengan Won Bin, Termasuk yang Bersama Kim Sae Ron

“Sesudah mendengarkan beberapa lagu krรถncong Hindia-Belanda di YouTube, aku sudah mendapatkan inspirasi serta mengetahui cara melakukannya,” ujar Antea.

Lagu tersebut secara resmi dipaparkan untuk pertama kalinya dalam acara perayaan Hari Pahlawan pada tahun 2023.

“Indonesia Hai Ibuku”

Di luar “Indonesia Tjantik”, Antea Putri Turk juga telah menyusun nada untuk lagu “Indonesia Hai Ibuku”.

Lagu itu juga diadaptasi dari sebuah karya WR Supratman.

“Kita menemukannya pula dalam buku liriknya WR Supratman, tetapi tidak memiliki melodi atau partitur. Namun, sepertinya cukup baik,” tambah ibunya, Endang Wahyuningsih.

Lagu favorit

Sebagai keturunan dari keluarga Ngadini Soepratini, kakak Wage Rudolf Supratman, Antea Putri Turk secara jelas menikmati karya musik yang diciptakan oleh tokoh tersebut.

BACA JUGA:  10 Film Animasi Legendaris yang Wajib Kamu Saksikan!

Meskipun demikian, di antara seluruh ciptaan yADr Supratman, Antea menganggap “Pahlawan Merdeka” sebagai pilihan terfavoritnya.

Alasannya adalah bahwa jenis musiknya adalah keroncong.

Karena “Pahlawan Merdeka”, Antea mulai menggemari musik keroncong.

Lagunya pun memiliki lirik yang terbilang sangat dalam.

Tuntutlah tempat kelahiran WR Supratman

Orang tua dari Antea Putri Turk, yaitu Dario Turk dan Endang Wahyuningsih, berencana mengajukan banding atas putusan Pengadilan Negeri Purworejo ke Mahkamah Agung.

Mereka berencana untuk mengajukan peninjauan kembali terhadap Putusan Pengadilan Negeri Purworejo Nomor 04/Pdt/P/2007/PN PWR tanggal 29 Maret 2007 tentang identitas asli dari tempat lahir Wage Rudolf Supratman yang dinilai tidak tepat.

BACA JUGA:  Kompetisi Gaya: Selvi Ananda vs Annisa Pohan dalam Aktivitas Ngabuburit, Satu-satunya yang Baru Pakai Behel

Wage Rudolf Supratman dilahirkan di Jatinegara pada tanggal 9 Maret 1903.

Kelompok keluarga Dario Turk dan Endang Wahyuningsih mempunyai bukti yang sangat meyakinkan untuk menyangkal keputusan pengadilan itu.

“Salah satu bukti kuat yang tersedia terdapat dalam biografi pertama WR Supratman karya Matumona pada tahun 1941,” ujar Dario.

Di dalam buku itu terdapat sebuah surat dari Roekiyem Soepratijah, saudari kandung WR Supratman yang lebih tua, yang mengklaim bahwa adiknya dilahirkan di Meester Cornelis (kini dikenal sebagai Jatinegara), Jakarta pada tanggal 9 Maret 1903.

Baca Selanjutnya:

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar

/