Pelajari Peringatan Dini dari Sonny Septian: Bahaya Penyumbatan pada Pembuluh Darah Leher dan Otak

staff kilas

KRP – Suami dari Fairuz A Rafiq, Sonny Septian, kini telah mengalami pemulihan setelah menerima pengobatan untuk gangguan yang disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah di area leher dan otaknya.

Pada hari Selasa, 4 Maret 2025, Fairuz A Rafiq menyatakan bahwa sang suami telah berhasil menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan tahun 2025 tanpa hambatan.

Pada tahun 2024, Sonny Septian harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama sebulan karena mengalami penyumbatan pada pembuluh darahnya.

Sebelum menerima diagnosis, laki-laki berusia 41 tahun ini mengalami sakit kepala konstan yang bertahan selama satu tahun serta beberapa kali kehilangan kesadaran.

Penyumbatan pada pembuluh darah di leher dan otak bisa menjadi awal dari serangan stroke. Dari cerita pribadi Sonny Septian, kita dapat memahami pentingnya mengenali akar masalah dan elemen-elemen yang meningkatkan risiko sumbatan pada vena atau arteri di leher dan otak, guna menghindari serangan stroke sedini mungkin.

Berikut adalah pembahasan lebih mendalam mengenai penyumbatan pada pembuluh darah di leher dan otak.

BACA JUGA:  Kegagalan Ginjal: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Apa yang Menyebabkan Sumbatan pada Pembuluh Darah di Leher dan Otak?

Mengutip Vascular Neurology Socal, penyebab penyumbatan pada pembuluh darah di leher dan otak, mirip dengan yang dapat terjadi di bagian tubuh lainnya, adalah plak. Plak adalah deposit kolesterol, lemak, kalsium, serta sisa-sisa limbah yang terdapat dalam aliran darah.

Pembentukan plak pada dinding arteri leher (arteri karotis) dinamakan aterosklerosis. Plak yang melekat pada dinding arteri akan semakin menyumbat aliran darah dari jantung menuju otak. Hal ini berisiko tinggi, karena otak kesulitan memperoleh oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk berfungsi dengan normal.

Jika tidak ditangani dengan perawatan medis, sisa plak dapat berpindah ke pembuluh darah yang lebih sempit di otak dan menghentikan aliran darah. Pada titik ini, seseorang bisa mengalami stroke.

Menurut Cleveland Clinic, jika penyumbatan pada aliran darah menuju otak bersifat sementara, ini dikenal sebagai serangan ringan atau Transient Ischemic Attack (TIA). Namun, stroke iskemik terjadi ketika penyumbatan pada pembuluh darah di leher dan otak menghentikan aliran darah ke bagian tertentu dari otak, sehingga merusak sel-sel atau neuron yang ada, bahkan menyebabkan kematian sel tersebut.

BACA JUGA:  Sandi Butar Butar Kembali Berpendar Bersama Pasukan Damkar Depok

Apa Saja Faktor Risiko Penyumbatan Pembuluh Darah di Leher dan Otak?

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyumbatan pada pembuluh darah di area leher dan otak. Beberapa di antaranya adalah faktor yang bisa Anda modifikasi:

  1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
    Tekanan darah yang tinggi dapat merusak dinding arteri, memudahkan pembentukan plak, dan meningkatkan risiko sumbatan.
  2. Mengonsumsi tembakau
    Penggunaan tembakau, baik merokok maupun bentuk lainnya, dapat memperbesar peluang sumbatan arteri di leher dan otak. Nikotin dalam tembakau dapat menimbulkan iritasi pada dinding pembuluh darah dan mempercepat detak jantung serta tekanan darah.
  3. Diabetes
    Diabetes dapat mengganggu metabolisme lemak, yang berujung pada peningkatan risiko hipertensi dan aterosklerosis, sehingga meningkatkan kemungkinan sumbatan pada pembuluh darah.
  4. Kadar lemak darah tinggi
    Lemak, terutama kolesterol LDL dan trigliserida, adalah penyusun utama plak. Jika kadar kolesterol LDL dan trigliserida dalam darah tinggi, risiko sumbatan pembuluh darah pun semakin besar.
  5. Riwayat keluarga
    Jika ada anggota keluarga yang mengidap aterosklerosis atau penyakit arteri koroner, kemungkinan Anda mengalami sumbatan pembuluh darah di area leher dan otak juga lebih besar.
  6. Obesitas
    Kelebihan berat badan meningkatkan risiko hipertensi, aterosklerosis, dan diabetes, yang semuanya berkontribusi pada pembentukan gumpalan darah pada pembuluh darah leher dan otak.
  7. Kurang olahraga
    Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan hipertensi, diabetes, dan obesitas, yang dapat merusak pembuluh darah arteri.
  8. Usia
    Semakin bertambah usia, semakin tinggi risiko sumbatan pada pembuluh darah. Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah menjadi lebih kaku dan rentan terhadap kerusakan.
BACA JUGA:  Menhan Sjafrie Ingatkan: Bisnis untuk Prajurit TNI Aktif Dilarang

Untuk menghindari risiko sumbatan pada pembuluh darah seperti yang dialami Sonny Septian, sejak usia muda, penting untuk menerapkan pola hidup sehat secara menyeluruh. Perubahan gaya hidup yang lebih baik, seperti menjaga pola makan, berolahraga secara rutin, serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok, sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan yang serius ini.

Baca Selanjutnya:

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar

/