Pamarican, KRP – Gula aren adalah pemanis alami yang berasal dari pohon aren. Proses pembuatannya dimulai dengan menyadap nira dari pohon aren, kemudian dimasak hingga mengental dan dicetak agar mengeras. Langkah ini membutuhkan waktu berjam-jam.
Narsah, seorang pembuat gula aren dari Dusun Sukamantri, Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, menjelaskan bahwa tahapan ini diawali dengan penyadapan nira.
“Setiap pagi mengambil air nira yang ditampung dalam wadah,” ujar Narsah, Sabtu, (1/3/2025).
Setelah nira terkumpul, nira direbus dalam wajan besar menggunakan tungku kayu bakar. Proses memasak ini berlangsung selama 2 hingga 3 jam dengan menstabilkan api agar suhunya tetap konsisten.
โNira harus diaduk terus-menerus agar tidak gosong. Ketika sudah berubah menjadi coklat tua dan kental, nira siap dicetak menjadi gula aren,โ tambahnya.
Menurut Narsah, kualitas gula aren sangat dipengaruhi oleh suhu dan kondisi cuaca. Jika kelembapan udara terlalu tinggi, proses pengentalan nira akan membutuhkan waktu lebih lama dan hasil akhir produknya tidak akan optimal.
Setiap harinya, Narsah dapat memproduksi sekitar lima bungkus gula aren. Untuk harga eceran, gula aren dijual seharga Rp 18.000 per bungkus dan biasanya dipasarkan ke Pasar Pamarican. (Asep Restu)