WAN ABAS TOKOH RADIO & PERS JAWA BARAT MENINGGAL DUNIA

dimas

Bandung,kilasradiopriangan.com – Tokoh Dunia Penyiaran Radio dan Pers di Jawa Barat H. Wan Abas meninggal dunia di Rumah Sakit Santosa Bandung, Sabtu siang, 23 April 2022. Pria yang miliki nama lengkap Wawan Hernawan kelahiran Sumedang 05 April 1958 itu, dimakamkan di Bojongjati Sumedang, Sabtu (23/05/22) malam. Wan Abas merupakan mantan Direktur PT. Radio Mustika Parahyangan Bandung, atau lebih dikenal sebagai “PRFM”, juga mantan wartawan Pikiran Rakyat.

Pada Musyawarah Daerah Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional (PRSSNI) Daerah Jawa Barat 2011, Wan Abas memperkuat unsur kepengurusan sebagai Wakil Ketua Bidang Program dibawah kepemimpinan (Al,) H. Ii Sudja’i. Selanjutnya, saat kepemimpinan Joesoef Siregar 2015 – 2019 dan 2019 – 2023, ahmarhum menjabat Sekretaris.

Saat menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Program, Wan Abas menggencarkan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Radio Siaran Anggota dengan program jurnalistik, program dan marketing radio serta digitalisasi kekinian. Bersama unsur pengurus lainnya, ia mewujudkan program berita radio yang disiarkan seratus lebih radio anggota yang hingga kini masih berjalan, yakni Jabar Now. Tak hanya itu, Lembaga Produksi Siaran (LPS) yang dulunya tersentralistik di Bandung, juga berhasil di aktifkan di semua Koordinator Wilayah, yakni; Korwil PRSSNI Priangan, Cirebon, Bogor, Karawang, Sukabumi, menyusul Bandung yang memang sebelumnya telah eksis sejak berdiri pada akhir 70an.

Almarhum juga menjadi Editor Buku “Radio – The Untold Stories”, yang ditulis Achmad Setiyaji, Basith Patria dan Ganang Partho Kakiyat. Buku yang penerbitannya digagas Alm. H. Ii Sudja’i sejak tahun 2000an, akhirnya bisa diselesaikan pada 2015 saat PRSSNI Jabar dilanjutkan Plt. Ketua (Alm) Dedi Asikin Wahyudi. Pada April 2017, buku lain juga diterbitkan yakni “Radio Profil PRSSNI Jawa Barat 2017”, melengkapi buku sebelumnya yang sudah ada.

Almarhum Wan Abas, menyelesaikan pendidikannya di SD Ciujung Bandung, SMP Negeri 7 Bandung, dan SMA Negeri 1 Bandung. Pendidikan S1 di Fakultas Publisistik/Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) jurusan Jurnalistik. Semasa kuliah, ia dikenal sebagai aktivis kampus. Pernah menjabat Ketua Lingkung Seni Sunda (Lises) Unpad, aktif menjadi pengurus senat mahasiswa Fakultas Publisistik dan organisasi ekstra-uni-versiter Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB), aktif siaran di Radio Unpad dan sejumlah radio swasta lainnya di antaranya Radio MG D’Steng, MGFM,Radio Continental, dan Radio Ganesha Bandung.

Pada 1984 ia diterima sebagai wartawan Pikiran Rakyat dan ditempatkan di Kabupaten Bekasi. Pada 1986, ia kembali ke Bandung untuk meliput berbagai peristiwa. Pada 1990, diangkat menjadi Wakil Redaktur Pikiran Rakyat Minggu. Aktivitasnya sebagai jurnalis saat itu lebih sering meliput peristiwa budaya, musik, dan hiburan. Pertunjukan wayang golek dengan dalang Asep Sunandar Sunarya, Ade Kosasih Sunarya, dan Dede Amung Sutarya, sering menjadi target liputannya, termasuk pertunjukan longser. la pernah pula meliput beberapa kali kegiatan Tim Kesenian “Kabumi” IKIP Bandung dalam Festival Folklore di sejumlah negara di Eropa dan Jepang.

Konser musik dalam dan luar negeri pun tak luput dari liputannya, diantaranya konser Michael Jackson di Singapura, konser Phil Collins, Chicago, Bon Jovi. Pada 1994, ia ditugaskan meliput peristiwa musik yang fenomenal”Wood Stock” di Surgertis, New York Amerika Serikat. Sembari menekuni dunia wartawan, ia pun mengajar ilmu jurmalistik dan public relations di perguruan tinggi swasta dan lembaga kursus. Setelah 16 tahun menekuni dunia wartawan, Wan Abas kemudian ditugaskan untuk bergabung dengan Bagian Iklan. Untuk memahami dan menghayati duna yang berbeda dengan kewartawanan itu, ia rajin mengikuti pelatihan, workshop, dan seminar yang berkaitan dengan ilmu dan praktik marketing. Pada 2005, ia diangkat menjadi manajer iklan Pikiran Rakyat hingga tahun 2008. Pada 2009, ia diberi tugas untuk ikut “mengurus”anak perusahaan PR yaitu Radio Mustika Parahyangan yang saat itu memiliki format siaran musik.

Sesuai dengan latar belakang jurnalistiknya, Wan Abas meng usulkan kepada pimpinan PR agar mengubah nama dan format Radio Mustika Parahyangan menjadi Radio PRFM 107,5 News Channel dengan format news (citizen jounalism). Usulannya diterima. Sejak 2009 itu Wan Abas menjabat sebagai Direktur PRFM. [gpwk_bw]

Also Read

Bagikan:

Leave a Comment