TASIKMALAYA – Kembali terjadi klaster baru kasus Covid-19 Kota Tasikmalaya kini di lingkungan pendidikan. Kali ini, muncul klaster penyebaran Covid-19 di salah satu sekolah di wilayah Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya – Jawa Barat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, mengatakan, kasus itu bermula dari seorang guru yang mengalami gejala demam, batuk, dan pilek, yang memaksakan pergi ke sekolah. Setelah dites, guru tersebut ternyata terkonfirmasi positif Covid-19.
“dari hasil tes Swab terhadap kontak erat, terdapat 20 orang terkonfermasi diantaranya peawai Tata Usaha (TU) sekolah, lalu ada kegiatan dan menyebar ke guru yang lain. Selanjutnya, ternyata juga ada siswa dua orang, termasuk kepala sekolah positif terkonfirmasi,” kata dia saat dihubungi Kilas Radio, Senin (15/3) pagi.
Saat ini terdapat 50 orang di lingkungan sekolah tersebut, menjalani tes (swab). Dan terdapat 20 orang yang terkonfirmasi positif dari lingkungan sekolah itu. Termasuk dua orang di antaranya merupakan siswa, sementara sisanya adalah guru dan karyawan sekolah lainnya.
Masih menurut Asep, adanya siswa yang terkonfirmasi positif, pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebabnya. Asep Menyebut, berdasarkan keterangan pihak sekolah, belum ada kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah itu.
“Tapi kita juga bingung karena ada siswa yang terkonfirmasi. Di sana katanya belum tatap muka. Kalau guru ke guru memang ada kegiatan kumpul,” kata Asep.
Terkait adanya siswa yang terkonfermasi Positip Covid-19, Menurut Asep, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab menularnya Covid-19 ke siswa di sekolah itu. Apalagi, di sekolah itu terdapat asrama siswa.
“Apakah ada siswanya tinggal di asrama, kita belum mendapatkan informasi secara utuh. Kita masih perdalam,” ujar dia.
Asep menambahkan, dari total 20 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari sekolah itu, sebanyak 14 orang dirawat di Rumah Sakit (RS) Dewi Sartika. Sementara itu, empat orang pulang ke daerah masing-masing dan sisanya guru menjalani isolasi mandiri.