OPERASI YUSTISI GABUNGAN SATPOL PP PROVINSI, MENYASAR HINGGA KECAMATAN
Satpol PP Provinsi Jawa Barat berserta Divisi Komunikasi Publik, Perubahan Perilaku, dan Penegakan Aturan (KP4A), Operasi Yustisi Gabungan ini digelar serentak di 3 (tiga ) Kabupaten /kota yaitu Kota tasikmalaya, Kab. Tasikmalaya dan Kota Banjar
Kota Tasikmalaya – Dalam menegakkan peraturan Gubernur no. 60 dan surat edaran Gubernur Provinsi Jawa Barat No.204/KPG.03.05/HUKHAM tentang perubahan atas surat edaran Gubernur Jawa Barat No. 202/KPG.03.05/HUKHAM Tentang pelarangan perayaan Tahun Baru 2021.
Satuan Polisi Pamong Praja ( Sat Pol PP ) Provinsi Jawa Barat berserta Divisi Komunikasi Publik, Perubahan Perilaku, dan Penegakan Aturan (KP4A), Operasi Yustisi Gabungan ini digelar serentak di 3 (tiga ) Kabupaten /kota yaitu Kota tasikmalaya, Kab. Tasikmalaya dan Kota Banjar (28/12/2020).
Kasatpol PP Jawa Barat. M Ade Afriandi, melalui Ketua Divisi Divisi Komunikasi Publik, Perubahan Perilaku, dan Penegakan Aturan (KP4A) Budhi Hermawan mengatakan, dalam mengantisipasi dan memotong mata rantai penyebaran covid 19, di wilayah Jawa Barat pihaknya lakukan Operasi Yustisi Gabungan, dengan anggotanya dari TNI Polri, Dishub, Dinas Kesehatan, Satpol PP dan untur lainya.
“operasi Yustisi ini , kami lakukan tak hanya menyasar di pusat kota saja, namun seperti kali ini kami sampai di pelosok wilayah kecamatan, sebagai keseriusan kami sebagai bagian dari satuan tugas Coviid 19.” katanya
Di Kota Tasikmalaya operasi menyasar kerumunan masyrakat dan pusat perbelanjaan serta caffe, dijalan Pancasila dan Jalan Siliwangi, operasi juga memberhentikan pengendara yang tidak mengunakan masker, petugas memberikan edukasi pentingnya mengunakan masker, dan di data.
“Kami masih temukan pengendara kendaraan roda dua, yang tidak mengunakan maskernya dengan benar, dan juga kami mengedukasi pemilik kedai maupun warung caff, untuk mengatur tempat duduknya, agar menguruangi berkerumun”. Ungkapnya
Masih Menuurut Budhi, operasi gabungan di kawasan perbatasan seperti banjar dan jawatengah itu rentan dengan hilir nudiknya masyarakat yeng berlibur ataupun saling mengunjungi ke sanak keluarga dengan jumlah orang yang tidak sedikit.
“Operasi gabungan ini digelah bukan semata-mata untuk mencari pelanggar, melainkan mengukur sejauh mana tingkat keoatuhan masyarakat dalam meneraokan protokol kesehatan yang bagaimana sudah ditetapkan oleh pemerintah baik itu Provinsi ataupun kabupaten atau kota p”, tuturnya
Adapaun di kota tasikmalaya dan kabupaten tasikmalaya kami memperketat dengan operasi gabungan ini dikarenakan banyak tempat -tempat wisata yang dikunjungi wisatawan lokal maupun non lokal, disitulah awal dari kerumunan yang harus kita awasi guna untuk menekan penyebaran covid di kawasan tersebut”, pungkasnya.