Ikan Koi Desa Muktisari Cipaku menjadi Inspirasi Wabup Garut, dr Helmi Budiman.

Kilas Radio Priangan

CIAMIS –di Kelompok budidaya ikan (Pokdakan)  Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis Jawa Barat (Jabar).  Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra, mendampingi Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman, untuk melaksanakan study banding pembudidayaan ikan koi.

Dalam pelaksanaan pembudidayaannya, kelompok ikan tersebut dibina secara langsung oleh AMplus dan terbukti telah sukses memanen bibit ikan Koi peliharaan plasma.

Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra saat memberikan keterangan kepada media mengungkapkan, Wabup Garut, dr Helmi, datang ke Ciamis dalam rangka studi banding budidaya ikan koi untuk diterapkan pola pembudidayaannya di Kabupaten Garut.

“Kedatangan Wabup Garut ini membuktikan budidaya ikan koi di Ciamis sudah mulai diketahui orang banyak,” katanya.

Ia mengharapkan budidaya ikan koi ini bisa menjadi primadona di Kabupaten Ciamis dan bisa menjadi daya tarik masyarakat luar daerah untuk ke Ciamis.

“Kita Dalam pembudidayaannya harus melihat potensi daerah yang sesuai untuk ikan tersebut, semoga budidaya ikan koi ini kedepannya bisa menjadi primadona di Kabupaten Ciamis,” Harap Yana.

Sementara itu, Wakil Bupati Garut menjelaskan, kehadirannya di Kelompok Budidaya yang dibina AMplus ini sebagai upaya study banding untuk mengetahui tata kelola niaga, pola pembudidayaan yang mengarah kepada pemberdayaan masyarakat.

“Saya tertarik dengan tata kelola pembudidayaan ikan koi yang dilakukan kelompok pembudidaya disini, karena mampu berdampak pada pemberdayaan kelompok masyarakat,’ terangnya.

“disisi lain saya juga tertarik dengan daya tarik ikan koi yang sampai-sampai ada investor datang terjun ke lokasi budidaya di daerah Desa Muktisari ini secara langsung,”tambah dr. Helmi.

Lebih lanjut, Wabup Garut ini menjelaskan, hal yang menjadi poin penting studi banding ini yaitu belajar terkait tata niaga dan pemberdayaan masyarakat.

“Budidaya ikan koi di Garut sudah banyak, kalau ada lomba pun banyak peminatnya,” jelasnya.

“Pembudidayaan ikan koi di Garut salah satu yang perlu dilengkapi yaitu tata kelola niaga dan kita belajar dari pembudidaya di Kabupaten CIamis,” ungkap Helmi.

Masih ditempat yang sama, Presdir AmPlus, Arie Mirza, mengungkapkan, budidaya ikan koi cukup menjanjikan karena bernilai jual tinggi.

“Hanya butuh waktu tiga bulan dari modal awal Rp17 ribu per ekor bisa menjual yang dibesarkan oleh para plasma seharga Rp150 ribu per ekor,” katanya.

Arie mengatakan, sistem plasma yang dilakukan AmPlus dilakukan dengan bekerjasama dengan BUMDes yang ada di Kecamatan Cipaku. Hal itu untuk mendorong perekonomian di pedesaan.

“Dengan tagline dari Desa untuk Indonesia, Kami disini berusaha membangkitkan perekonomian di pedesaan dengan budidaya ikan Koi,” kata Dia.

Arie mengatakan, ke depannya, Kabupaten Ciamis bisa menjadi sentra ikan Koi yang mumpuni sehingga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat.

“Saya ingin hasil budidaya ikan yang dikembangkan di sini bisa sejajar dengan daerah lain yang telah dulu membudidayakannya,” harap Arie.

BACA JUGA:  GUNAKAN WATER CANON POLRES CIAMIS SEMPROTKAN DESINFEKTAN

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar