PANGANDARAN. Sejak dibuka tanpa syarat rapid test bagi wisatawan sejak 01 Juli lalu, wisata Pangandaran mulai menunjukkan geliatnya meski belum maksimal. Diprediksi wisatawan akan mulai menunjukkan peningkatan pada akhir pekan ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran Untung Saeful Rahman mengatakan, peningkatan pengunjung diharapkan terjadi setelah Pemkab memberi pelonggaran yang tadinya hanya keluarga, kini diperbolehkan bagi wisatawan rombongan dengan syarat penumpang 70% dari (jumlah tempat duduk) kapasitas biasanya.
“Kalau pengunjung keluarga (rombongan kecil) terus ada yang datang. Sesuai informasi dari pengelola agen wisata travel, akhir pekan ini (Jumat-Sabtu-Minggu) sudah mulai ada rombongan bus besar yang akan masuk”, ujar Untung kepada Andik ST Kilas Radio (02/02/20).
Meski ada kelonggaran Untung tetap imbau wisawatan agar terapkan protokol kesehatan, yang juga berlaku bagi pelaku usaha jasa wisata baik hotel dan restoran. Ia menegaskan jika ada pelanggaran pihaknya tak segan memberi sanksi.
Seperti diketahui mulai 01 Juli 2020 wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran bebas rapid test. Lima destinasi wisata yang bebas rapid test itu adalah ; Pantai Pangandaran, Pantai Karapyak, Pantai Batu Hiu, Pantai Batu Karas dan Green Canyon. Bupati Jeje Wiradinata dalam pernyataannya menjelaskan, kebijakan bebas rapid test itu hanya untuk pengunjung yang berasal dari Jawa Barat, sementara untuk pengunjung luar Jawa Barat masih diwajibkan rapid test.
Saat sektor wisata sudah mulai dibuka tanpa syarat rapid test bagi pengunjung, bersamaan pada akhir Juni Pangandaran kembali umumkan 5 orang terkonfirmasi positif covid 19, keduanya tak saling berkaitan dan bisa dikendalikan dengan baik Pemkab setempat. Penegasan itu disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran drg. Yani Achmad Marzuki.
Yani menjelaskan, penambahan pasien positif covid 19 di wilayahnya bukan berasal dari pengunjung dari luar tapi warga asli Pangandaran. Menurut Yani, hal itu sama persis terjadi saat pembukaan kali pertama wisata dengan syarat pada 05 Juni 2020 lalu, di mana waktu yang sama dirinya umumkan ada penambahan 3 positif corona dari para pemudik.
“Penambahan 5 orang positif covid 19 itu berdasar hasil swab test massal di beberapa lokasi kerumunan, menyasar kelompok resiko terpapar pada tanggal 16 hingga 25 Juni silam. Nah, Lima (5) orang yang terpapar itu diantaranya 4 orang pemuka agama, 1 orang asal kecamatan Cigugur, 1 orang asal Kecamatan Cijulang, 2 orang asal Kecamatan Cimerak serta 1 orang TKI asal Kecamatan Pangandaran yang pulang dari Spanyol”, ujar Yani.
“Kelima pasien positif sudah dirawat di RSUD Pandega. Sudah kami tangani”, imbuh Yani. [ast-KR|gpwk]