Kota Tasik. Pemerintah Kota Tasikmalaya belum tetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) walaupun kasus demam berdarah dengue (DBD) meroket dan sudah merengut korban meninggal. Wakil Wali Kota Muhammad Yusuf mengakui DBD di wilayahnya sudah massive, namun menurutnya untuk menyatakan KLB harus ada kajian dan evaluasi mendalam.
Untuk tekan angka DBD, Yusuf imbau warga masyarakat agar ber-pola hidup bersih dan sehat pula gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), serta telah perintahkan dinas terkait untuk lakukan fogging di 10 kecamatan Kota Tasikmalaya.
“Saya sudah perintahkan Dinas Kesehatan turun ke lapangan untuk melakukan fogging di 10 kecamatan, secara massive, sudah dianggarkan itu,” ujar Yusuf kepada Andik ST Kilas Radio Jumat (26/06/20).
Seperti diinformasi sebelumnya, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya meroket di tengah pandemi Covid-19. Data Dinas Kesehatan menyebut hampir 679 warga terjangkit DBD.
Kepala Seksi pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Abdulah Mubarok mengatakan sepanjang bulan Januari hingga Juni kematian kasus DBD 16 orang dan tersebar di seluruh kecamatan. Menurut Mubarok, dari kasus kematian itu, angka tertinggi hingga 11 orang adalah Balita.
“Di tengah pandemi COVID-19 ini, DBD terus meningkat, capai 16 orang meninggal dunia, diantaranya 11 orang balita, 4 orang dewasa dan 1 orang tua,” ungkap Mubarok (25/06/2020).
Tekan angka kematian akibat DBD, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya akan segera melakukan sosialisasi ke tingkat puskesmas, kecamatan, kelurahan hingga RW dan RT untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara masive. (ast-kr|gpbw]