BANJAR. Kota Banjar kembali gencarkan Swab Test massal sebagai upaya preventif dalam mencegah penyebaran Covid-19 di wilayahnya. Setelah sebelumnya menyasar pedagang pasar sekitar 365 orang dari target yang direncanakan 503 orang di Pasar Banjar, Pasar Bojong Kantong dan Pasar Langensari, swab test dilanjutkan menyasar tokoh agama, tenaga kesehatan dan warga yang sudah terdaftar di Pikobar. Untuk kegiatan Swab Test di Lapang Tenis Pendopo Kota Banjar tersebut (Selasa 23/06/20), Pemkot Banjar siapkan 100 alat test.
Menurut Wali Kota Banjar Hj. Ade Uu Sukaesih, tokoh agama dan tenaga kesehatan merupakan orang-orang yang secara intens berhubungan dengan orang banyak, sehingga swab test perlu dilakukan sebagai bagian upaya melindungi masyarakat.
“Kalau di-swab, bukan berarti kita ini (mencurigai terkena) tetapi upaya melindungi masyarakat, untuk tahu keadaan dirinya, sehat atau tidaknya. Sehingga jika sudah di-swab ketauan sehat ya alhamdulillah, jika ternyata malah reaktif atau positif, nah kita kan cepat-cepat bisa telusuri dan tangani” ujar Ade Uu kepada Lies Er Kilas Radio.
Ade Uu saat tinjau langsung kegiatan Swab Test di Lapang Tenis Pendopo Kota Banjar Selasa (23/06/20) menyebutkan, suatu daerah akan bisa berhasil dalam menangani Covid-19 jika dengan lakukan 3 T, yaitu Test, Tracking & Tracing serta Therapy.
“Maka test swab menjadi penting, kita lakukan test sebanyak-banyaknya, baik itu Rapid Test maupun Swab test. Lalu Tracking, kalau ada yang terpapar Covid-19 secepatnya dilakukan contact tracing yaitu, konsep untuk mendeteksi orang-orang yang berpotensi tinggi tertular virus dari pasien positif Covid-19. Nah, yang terakhir, Therapy dimana kalau ada yang positif langsung dilakukan penanganan serius”, pungkas Ade Uu.
Sebagai informasi, saat ini Kota Banjar menduduki peringkat kedua di Jawa Barat yang banyak melakukan test, baik Rapid Test maupun Swab Test. (ler-kr/red: gp)