BANJAR. Pemerintah Kota Banjar mulai menggelar swab test di tempat keramaian, Rabu (17/06/20). Walikota Ade Uu Sukaesih mengatakan, swab test ini merupakan bagian dari pencegahan penyebaran covid-19 di Kota Banjar. Ade menambahkan sebanyak 831 alat swab test covid-19 itu adalah droping dari Pemprov Jabar dengan rincian 503 alat menyasar para pedagang di Pasar Banjar, pusat keramaian dan pengguna jalan, 100 untuk tenaga kesehatan, dan 130 untuk tokoh agama dan 98 untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang terdaftar pada aplikasi Pikobar.
“Yang pertama saya ucapkan hatur nuhun kepada Gubernur Jabar atas bantuan alat swab test ini. kalau ke klinik swasta kan maysarakat harus bayar mahal, sementara ini gratis untuk memutus mata rantai covid-19. Mudah-mudahan nanti hasilnya bagus dan kalaupun ada yang positif maka kita lakukan tracking” Ujar Ade.
Pada bagian lain Ade juga menyebut, meski di Banjar tidak ada yang positif pihaknya tegas terapkan protokol kesehatan dengan tetap anjurkan memakai masker. Apalagi jelang penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) masyarakat tak boleh lengah dan tetap waspada.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan pengendalian penyakit Dinas Kesehatan Kota Banjar dr Agus Budiana mengatakan, swab test massal di Banjar akan berlangsung selama 10 hari ke depan. Hasil pemeriksaan akan keluar sekitar satu minggu dari Labkesda Jabar di Bandung. Menurut Agus, jika hasil nanti ada yang positif maka akan dilakukan langkah sesuai SOP, seperti melakukan tracking, pemeriksaan dan isolasi bagi yang pernah melakukan kontak langsung dengan yang positif. Agus kepada reporter Kilas Radio Lies Ermawati juga menyebut swab test menyasar semua pasar tradisional di wilayahnya. (Lies Er/ ed: AZ)