Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin menginginkan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tasikmalaya, untuk siap dalam menghadapi meningkatnya pemudik dari kota ke desa, yang sebentar lagi bulan Ramadhan.
Menurut Cecep, untuk segera membuat skenario penanganan covid-19, di musim mudik mendatang, walaupun dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tasikmalaya, maupun pemerintah Pusat, tidak ada larangan mudik, bagi warganya yang ada di perantauan.
“pemerintah menetapkan waktu penanggulangan Covid 19 berakhir pada bulan Mei 2020. dan di mana pada rentang waktu tersebut bertepatan juga dengan Ramadan. ini yang kami kawatirkan,” ujarnya.
Di bulan Ramadhan, ini sudah menjadi tradisi warga bangsa, para perantau pada mudik; baik saat munggahan apalagi waktu lebaran. Karena itu, semua pihak harus mesti bersiap siap.
“Akhir Mei itu kan berbarengan dengan Ramadan. Setelah itu juga berbarengan dengan Syawal. Tentu akan banyak yang mudik. Ini harus ada persiapan. Karena orang yang ada di luar daerah nggak mungkin ditahan-tahan. Aslinya kan orang Tasik, mau ke lembur-nya di Tasik,” ujar Cecep Nurul Yahin, Jumat (3/4/2020).
Cecep berpesan bagi para perantau silahkan mudik, tapi harus bijak. mematui protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, dengan mengisolasi mandiri, berdiam diri dulu di rumah selama 14 hari, tidak banyak bersentuhan dulu, tetap olahraga, menjaga kesehatan dan kebersihan, serta membiasakan berjemur kira setengah jam. sebelum dinyatakan betul-betul segar, tidak ada gejala apa-apa, maka boleh beraktivitas di luar rumah.
“Mohon maaf, ya, kalau besok lusa, menjelang Ramadan yang dari kota pada pulang, nanti angka ODP-nya akan melonjak. Misalnya yang kerja di Jakarta nungguin WC, pulang; tukang kredit, pulang; tukang cukur, pulang,” tambahnya.
Diakui Cecep, dari sudut perekonomian, untuk sebagain masyarakat di bulan Ramadan berarti masanya “panen”. Misalnya dengan cara berjualan di Tanah Abang, Jakarta, namun juga harus patuhi peraturan pemerintah.
Sementara terkait masih banyaknya alat pelindung diri ( APD) yang kurang, menurut Cecep, ini berkomitmen bahwa DPRD harus hadir, tentu dalam ini sesuai kapasitasnya hanya di ranah budgetting. Bila ODP melonjak, maka berarti juga butuh dana penanggulangan Covid 19 yang memadai.
“untuk itu alokasi anggaran secepatnya, minimal minggu besok harus sudah ditetapkan, jangan lama-lama. Pasalnya urusan begini kan mekanisme aturan tidak boleh disamakan dengan pada saat kondisi normal,” tegasnya.